Ads 468x60px

Wakil Presiden Mesir Mahmoud Mekki mengajukan pengunduran dirinya


Mahmoud Mekki
Wakil Presiden Mesir Mengundurkan diri
Setelah sukses melaksanakan referendum tahap pertama di 17 propinsi pada hari Sabtu 15 Desember 2012 lalu yang di ikuti oleh 30 persen warga Mesir .Referendum tahap pertama itu dimenangi oleh warga Mesir ayang mendukung konstitusi baru Mesir,yang berdasarkan prinsip-prinsip Islam sebagai agama yang dianut oleh mayoritas warga negara di Mesir. Sesuai jadwalnya sebenarnya pelaksaan referendum tahap kedua itu hari Sabtu 22 Desember 2012,namun karena suatu alasan yang tidak jelas referendum tahap kedua diundurkan sehari dan baru di laksanakan hari Minggu,23 desember 2012.Referendum tahap kedua ini juga dilaksanakan di 17 dari 27 propinsi yang ada di negara Piramide tersebut.Ke 17 propinsi tersebut memang belum dilaksanakan refrendum sebelumnya,yang setelah referendum tahap kedua ini baru di umumkan hasilnya secara keseluruhan.Meskipun begitu hasil refrendum tahap pertama sudah diketahui dimenangi oleh pendukung Mursi,dengan perolehan suara sekitar 56.5 persen walaupun di beikot oleh para pendukung oposisi. Namun demikian masyarakat Mesir yang sedang bersiap-siap menuju ke lokasi TPS-TPS di 17 propinsi untuk mengikuti referendum tahap kedua Minggu 23 Desember 2012,mereka di kagetkan oleh berita Breaking News dari TV nasional Mesir bahwa Wakil Presiden Mahmoud Mekki mengundurkan diri karena lasan ia tidak berbakat dalam masalah politik.Mahmoud Mekki ini memang seorang hakim karir yang di angkat menjadi wakil Presiden Muhammad Mursi,dan katanya pula bahwa kedepan sesuai konstitusi baru Mesir tidak ada jabatan wakil presiden,ujarnya kepada BBC London,Sabtu 22 Desember 2012. Dalam konstalasi krisis politik yang melanda Mesir banyak pejabat tinggi yang mengundurkan diri,karena kurang kuat dalam menghadapi tekanan dari kelompok oposisi yang berbasis liberalis sekuler itu.Sejauh ini 7 dari 17 orang penasehat utama Presiden Muhammad Mursi mengundurkan diri dengan berbagai alasan yang mereka kemukakan,dan Minggu dini hari waktu Mesir 23 Desember 2012 terdapat laporan bahwa Gubernur Bank Sentral Mesir Farouk al Uqdah mundur dari jabatannya. Laporan pengunduran diri Gubernur Bank Sentral itu memang di bantah oleh salah seorang pejabat dalam kabinet Presiden Muhammad Mursi ,sebagimana dirilis dilaman situs BBC London itu.Isu-isu tersebut kemungkinan saja sengaja dihembuskan untuk menggoyahkan pemerintah pimpinan Muhammad Mursi yang sedang menghadapi berbagai tekanan dari kelompok oposisi itu. Berdasarkan perkiraan dan mengacu kepada hasil pemilu sebelumnya ,maka refrendum tahap kedua ini hasilnya tidak berbeda dengan referendum tahap pertama dimana kubu muslim akan meraih kemenangan dan konstitusi baru Mesir kelihatannya akan mendapat dukungan mayoritas masyarakat negara lembah sungai Nil itu.Meskipun kelompok-kelompok oposisi membeikotnya tidak berati apapun,karena mereka hanya terdiri dari sekitar 10 persen dari keseluruhan rakyat Mesir yang mayoritas muslim itu.Konstitusi baru Mesir yang menerapkan hukum Islam itu akan melindungi seluruh warga Mesir sesuai dengan misi islam sebagai rahmatan lil alamin.

Obama Diwariskan Kekacauan Ekonomi


Preside USA
Barack Obama
Isu ekonomi menjadi hal yang sangat penting dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) saat ini. Namun Presiden Barack Obama dinilai diwarisi kekacauan ekonomi di saat dirinya menjabat sebagai Presiden AS. Menurut pengamat ekonomi AS Thomas E. Mann dari Brooking dari Brooking Institute, Presiden Obama memimpin Amerika di saat yang buruk. Obama dianggap diwarisi kekacauan. "Barack Obama diwarisi kekacauan (ekonomi) di saat dirinya menjabat Presiden AS. Jujur saja, saat itu (2008) kondisi ekonomi AS terus dalam jalan menuju kehancuran. Amerika berjuang dari krisis sebelum dan sesudah inagurasi Presiden Obama," ucap Thomas L Mann, di hadapan wartawan, Washington, Jumat (28/9/2012) atau Sabtu (29/9/2012). "Satu bulan pertama dari pemerintahan, Obama sudah dihadapi ancaman resesi ekonomi yang diikuti dengan hilangnya sekira 850 ribu pekerjaan. Sekira enam bulan dirinya berkuasa, usai paket stimulus diloloskan, AS mulai menunjukkan pertumbuhan dalam ekonomi. Tetapi karena situasi ekonomi yang buruk, pengangguran akhirnya lebih tinggi dari biasanya," tuturnya. Mann menambahkan, tingkat pengangguran memang akhirnya menurun. Tetapi, hal tersebut belum menunjukkan peningkatan signifikan dari perekonomian Amerika Serikat. Tingkat pengangguran dari 10 persen yang menurun hingga 8,2 persen, tetapi pemerintah masih belum bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang cukup untuk lulusan baru. Bagi Mann, pertumbuhan ekonomi menjadi variatif dalam beberapa waktu terakhir. Tahun ini tingkat pertumbuhan menurun dari 1,7 persen menjadi 1,3 persen. Ini tidak lepas dari kesulitan panen yang terjadi di wilayah bagian Midwest di AS. "Jelas sekali kami membutuhkan perubahan struktur finansial. Untungnya, Federal Reserve berhasil bersikap fleksibel yang bisa menghentikan negara ini masuk ke dalam krisis ekonomi global," tegasnya. Selain itu, Mann melihat adanya kebuntuan politik yang terjadi di Amerika saat ini, membuahkan kesulitan pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan fiskal yang bisa merespons masalah yang ekonomi sekarang dihadapi oleh Negeri Paman Sam
 
Loading...